Sabtu, 18 November 2017

Make Over Buku Agenda Jadul

Belum lama ini Institut Ibu Profesional (IIP) Semarang mewajibkan semua kordinator dan jajaran pengurus kota untuk wajib mengikuti kelas Public Speaking yang dilaksanakan setiap Hari Sabtu pukul 10.00 - 12.00 WIB yang difasilitatori oleh Mbak Indah Laras. Kebetulan beliau sudah belasan tahun bergelut di bidang penyiaran dimana banyak sekali pengalaman dan jam terbang yang telah dilewati oleh beliau sehingga pantas kiranya beliau diberikan amanah untuk berbagi dan mengajarkan sedikit ilmunya kepada rekan-rekan koordinator IIP Semarang. Sebenarnya bukan tanpa sebab kelas Public Speaking ini diadakan, karena ada tawaran dari pihak radio dan televisi lokal Kota Semarang yang menawarkan untuk disediakan jadwal rutin dan khusus bagi IIP Semarang untuk mensosialisasikan mengenai komunitas ini sehingga diharapkan banyak para wanita baik yang belum menikah, calon ibu, bahkan yang sudah menjadi ibu bisa mendapatkan manfaat dari keberadaan komunitas Institut Ibu Profesional (IIP) Semarang ini. Alhamdulillah, karena ini merupakan suatu tawaran yang baik untuk komunitas ke depannya sehingga diharapkan banyak para wanita yang bisa ikut bergabung di IIP Semarang ini.

Seperti biasa kemana saja saya pergi pastilah anak semata wayang kami selalu saya ajak ikut serta menemani hari-hari saya beraktivitas. Seperti halnya hari ini anak kami pun saya ajak mengikuti kelas Public Speaking ini, walaupun ketika sampai tempat acara ia lebih tertarik untuk menggambar, bermain bersama teman-teman lainnya, dan juga asyik menonton tayangan Five Minute Creatives  di Instagram saya. Memang sedari usianya menginjak 6 tahun Tazki lebih tertarik dengan aktivitas crafting apalagi bila membuat aneka Do It Yourself (DIY). Yang mana dia lebih senang memanfaatkan barang-barang bekas untuk dimanfaatkan dan digunakan kembali. Layaknya kita menerima materi, hal yang biasa saya lakukan adalah mencatat setiap materi yang disampaikan oleh narasumber tersebut di buku agenda saya. Dan sudah beberapa kali saya dimintai Tazki untuk bersedia membelikannya buku agenda yang memiliki gembok seperti diary  jaman saya kecil dulu sangat familiar sekali dengan agenda tersebut karena hampir semua teman-teman saya memilikinya. Namun selalu tidak saya luluskan keinginannya mengingat melihatnya yang jarang dan malas jika disuruh menulis. Maka, saya pun berpikir untuk apa saya membelikannya bila nanti malah mubadzir.

Sepulang dari saya mengikuti kelas Public Speaking seperti yang sudah-sudah Tazki kembali meminta saya unuk mau membelikannya buku agenda seperti saya. Kemudian saya berikan penjelasan dan pengertian bahwa buku agenda belum terlalu dibutuhkan untuk anak seusianya. Tapi tetap saja dia tidak bisa menerimanya dan ersikukuh bahwa dirinya saat ini membutuhkan agenda tersebut. Akhirnya saya pun mencari-cari di dalam dus alat-alat tulis suami yang baru saja diangkutnya dari kantor yang lama dan Alhamdulillah senang sekali akhirnya saya menemukan buku agenda yang tidak terpakai namun masih belum ditulis apa-apa. Sepertinya juga ini adalah buku agenda baru karena masih dalam bungkusan plastik dan saya pun menawarkannya kepada Tazki. Responnya dia tidak suka dengan motifnya yang dia bilang bahwa motif agendanya seperti untuk orangtua dan dia pun menolaknya. Akhirnya saya merayunya hingga akhirnya dia berkenaan untuk memakainya sebagi buku agendanya. Sebenarnya yang dia inginkan adalah buku agenda yang memiliki kancing dan tempat untuk menyelipkan pulpen persis seperti yang saya miliki.

Setelah saya berikan agendanya itu kemudian dia langsung dengan cekatan meminta ijin pada saya untuk meminjam alat jahit dan sebuah kancing yang saya belum sadar mau dijadikan apa kancing tersebut. Setelah satu jam lebih dia mengurung diri di kamar, akhirnya dia memberikn saya kejutan berupa buku agendanya dia tambahkan kancing pengait seperti buku agenda yang saya miliki. Terlihat kegembiraan dan binar mata yang memancar penuh semangat dalam tatapannya kepada saya ketika menyodorkan buku agendanya yang telah dia sulap menjadi apa yang dia inginkan. Senang sekali rasanya dia bisa menemukan solusinya sendiri dengan tidak memaksa saya untuk memenuhi keinginannya. Alhamdulillah, semoga Allah SWT selalu melimpahkan ide-ide dan gagasan yang bermanfaat bagi dirimu dan banyak orang. Aamiin...

#tantangan10hari
#level9
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative

Tidak ada komentar:

Posting Komentar