Sabtu, 18 November 2017

Berkreasi Membuat Box Penyimpanan Buku

Adakah yang sudah pernah membaca buku karangan Marie Kondo yang berjudul "The Life-Changing Magic of Tidying Up" yang menjadi salah satu buku best seller  di seluruh dunia. Marie Kondo dikenal sebagai konsultan yang ahli dalam seni berbenah rumah maupun kantor yang berasal dari Jepang. Dia memperkenalkan suatu metode merapikan yang ampuh tiada duanya yang disebut teknik KonMari. Keampuhan metode KonMari ini telah membuat hampir seluruh klien Marie Kondo bisa terbebas dari kondisi berantakan di rumahnya akibat menumpuknya barang-barang yang tidak terpakai namun masih saja disimpan karena terkait rasa sayang jika dibuang atau diberikan atau juga ada sisi emosional yang terkandung dalam barang tersebut. Nah, saya menghabiskan waktu selama sepekan untuk membaca dan mencermati setiap tulisan dan metode yang dipaparkan di dalam bukunya tersebut. Kemudian saya buatkan resumenya untuk saya berikan kepada suami agar dijadikan project keluarga. Melihat rumah rasanya sudah penuh dg barang-barang yang tidak diperlukaj namun bingung apakah harus disingkirkan atau tidak. Juga ada satu hal yang membuat saya bersemangat tentang pemaparan dari Marie Kondo bahwa, "Berbenah rumah adalah salah satu cara kita mendetok diri kita sendiri". Jadi penasaran apakah benar dengan berbenah maka kita akan merasa "lahir" kembali? Jadi mari segera kita eksekusi saja!

Pada berbenah rumah kali ini fokus saya adalah menyortir semua pakaian kami yang sudah tidak lagi muat dipakai, modelnya sudah tidak kami sukai, dan pakaian yang selama 6 hingga 12 bulan terakhir ini sama sekali tidak kami sentuh maupun kami pakai. Ternyata mencengangkan sekali bahwa selama hampir 5 hari saya menyortir pakaian yang ada di rumah, saya mendapatkan fakta bawa ada 6 hingga 7 dus besar yang harus kami singkirkan dari dalam lemari. Ditambah sepatu-sepatu dan tas yang tidak terpakai sebanyak 2 bungkusan besar. Pun buku-buku banyak juga yang sudah tidak pernah kami sentuh dan sampai berdebu karena tidak pernah kami baca. Mau tidak mau kami pun kerja bakti menyingkirkan barang-barang tersebut dari dalam rumah dan hasilnya rumah menjadi lebih banyak memiliki space kosong serta terlihat lebih fresh dan entah mengapa pikiran saya pun merasa lebih ringan dan bahagia. 

Berbenah pun akhirnya berdampak pada kamar Tazki juga yang memang tidak bisa dipungkiri bahwa salah satu kebiasaannya adalah mengoleksi barang-barang bekas yang dianggap unik, lucu, ataupu bisa di daur ulang kembali. Namun saya pun akhirnya memberi batasan barang-barang apa saja yang harus dibuang dan oleh disimpan di dalam kamar. Dia pun menyetujuinya dan segera ikut berbenah di kamarnya. Banyak buku-buku yang menjadi koleksinya yang akhirnya harus disingkirkan dan hanya meningggalkan beberapa buku saja. Karena merasa agak berantakan dan terlihat kurang rapi, dia pun segera mengambil kardus bekas yang biasa kami dapatkan ketika kami habis berbelanja di supermarket karena kami memilih menggunakan dus saja sebagai pengganti kantung plastik. Seperti biasa ia asyik berkarya dengan dus-dus bekas tersebut. Meminta beberapa lembar ribuan kepada saya untuk dibelikan kertas kado dan selotip di warung dekat rumah. Setelah selesai berkreasi akhirnya jadilah dus tersebut menjadi wadah penyimpanan koleksi-koleksi bukunya agar terlihat rapi dan tidak berserakan.

Saya dan ayahnya pun sangat tercengang sekali melihat hasil kreasinya membuat wadah buku tersebut. Karena saya sendiri lebih memilih utuk membeli alat penjepit dan pembatas untuk buku supaya bisa rapi ketika dijajarkan di dalam rak penyimpanan buku. Namun, lain halnya dengan anak kami yang lebih senang memanfaatkan apa yang ada di rumah ketimbang membeli sesuatu yang baru. Sekali lagi ini membuat saya yang orang dewasa saja menjadi malu karena sama sekali tidak kreatif dalam memanfaatkan sesuatu atau bahkan tidak terlintas untuk menciptakan sesuatu. Rasanya lebih mudah membeli saja dibanding harus membuat. Terus berkarya ya, Nak! Kami selalu menjadi penggemar setia setiap karya-karyamu...

#tantangan10hari
#level9
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative

Tidak ada komentar:

Posting Komentar