Minggu, 10 Maret 2013

Membudayakan Anak Bersalaman

Kebetulan hari ini kami kedatangan tamu yang tak lain adalah mertua saya. Beliau menyengajakan datang karena anak saya sudah hampir sepuluh hari sakit dan Alhamdulillah saat ini keadaannya sudah mulai membaik. Tapi yang akan saya bahas pada tulisan saya kali ini adalah mengenai bersalaman dan mencium tangan orang yang lebih tua atau dituakan.

Yups,,untuk sebagian dari kita yang memang memegang pakem adat ketimuran dan juga sebagai pemeluk Agama Islam biasanya sangat kental sekali dengan kebiasaan bersalaman dan mencium tangan. Hal tersebut kita lakukan sebagai bentuk penghormatan kita ketika bertemu atau berpamitan dengan sesama. Dan hal seperti ini sangat lumrah dan lazim di keluarga kami. Hal yang sama saya coba ajarkan dan terapkan terhadap anak saya. Kakak Azki (4y3m) kadang walaupun sudah saya nasehati dan wanti-wanti 'Ayo Kak salam dulu' tetap saja sering tidak sadar atau mungkin lupa melakukan hal tersebut. Padahal sebagai orang tua saya merasa itu adalah adab yang baik dan menunjukkan kesopanan. Coba saja bila kta datang di suatu pertemuan keluarga tiba-tiba ada keponakan kita yang menjabat dan mencium tangan kita rasanya hati ini bergumam 'wah sopan sekali anak ini' dan kita merasa dihargai betul sebagai orang yang lebih tua atau dituakan.

Tapi makin kesini saya banyak menemukan hampir pudarnya budaya bersalaman dan mencium tangan ini. Entah mungkin karena perkembangan jaman dan akulturasi budaya antara budaya barat dan budaya timur sehingga hal-hal seperti ini mulai ditinggalkan oleh para generasi muda kita. Kadang saya mendiskusikan ini dengan ibu saya, dan beliau berkomentar bahwa semakin bertambahnya jaman semakin hilangnya nilai-nilai moral yang dahulu dipegang teguh oleh para sesepuh dahulu. Jangankan bersalaman, terkadang mengucapkan salam pun yang dahulu saya biasa menggunakan kalimat 'Assalamua'laikum' tapi anak saya malah biasa mengucapkan 'Dah Bunda, Kakak sekolah dulu ya. Sampai jumpa Bunda' dan saya pun tercengang mengapa tidak ada kalimat "Assalamua'laikum"??

Akhirnya setelah kejadian tersebut saya mulai cerewet mengajarkan dan membiasakan salam yang baik dan bersalaman dengan orang yang lebih tua maupun yang seumuran ataupun yang usianya lebih muda. So far, setelah usianya memasuki 4 tahun saya mulai melihat kemajuan yang signifikan dalam hal yang menyangkut tata krama dan adab bila bertemu dengan orang lain. Semoga saja semua hal baik yang saya ajarkan dapat mendarah daging pada anak saya hingga dewasa nanti. Dan bagian penting dari seorang ibu adalah mengajarkan hal baik pada anaknya sehingga bisa membuat peradaban manusia berkembang ke arah yang lebih baik, stabil, dan memiliki nilai-nilai luhur. Semoga...


Adakah para momies yang mengalami hal yang sama seperti kisah saya??  :)

1 komentar:

  1. Belum jadi mommy hehehe gak bisa komentar. Klo di manado tempat asalku nggak ada salaman , tapi cipika cipiki klo mau pergi

    BalasHapus