Hari ini masih merupakan hari berkabung di rumah Almarhum nenek saya. suasana duka sedikit banyak masih terasa.. kami semua banyak berdiam di rumah duka, namun tidak dengan Engking.. Beliau langsung menuju warung tempat almarhumah biaasa berjualan.. menurut beliau, warung tersebut harus tetap berjalan karena ada orang lain yang menggantungkan nasibnya pada usaha tersebut.. maka berangkatlah beliau ke pasar tempat warungnya berada yang kebetulan tempatnya tidak terlalu jauh..
Setibanya di warung sudah ada Teh Yanti dan Uti, pegawai yang telah belasan tahun bekerja kepada almarhumah.. Mereka inilah yang menjadi motivasi Engking untuk terus menjalankan warungnya.. saya dan suami mengantarkan beliau ke warung sekaligus melihat-lihat kondisi pasar.. pasar tersebut menjadi salah satu tempat favorit saya sejak kecil tiap kali mudik ke Cijulang karena saya bisa mengambil banyak makanan atau cemilan di warung nenek saya.. bagi anak kecil,, punya nenek yang berjualan itu adalah surga, karena bisa bebas ambil jajanan.. (dasar pemikiran bocah, hehehe.). belakangan, kebisaan tersebut rupanya menurun ke Kakak karena nenek saya memang suka mentraktir saudara dan kerabat jauh yang berkunjung ke warungnya..
\
Engking langsung fokus ke pencatatan keuangan warung, seperti hutang piutang, posisi kas, mempelajari harga barang, tak lupa untuk menjalin relasi dengan pelanggan almarhum.. Engking terbantu banyak karena selain memang tipe beliau mudah akrab dengan orang, beliau juga merupakan putra daerah asli situ sehingga pelanggannya pun banyak yang merupakan teman masa kecilnya.. lain Engkin lain lagi dengan suami.. suami saya langsung mengamati kondisi warung dan dagangan warung.. tak lama kemudian, suami saya berbisik kepada saya bahwa ternyatma banyak hal yang harus dibenahi.. mulai dari lampu yang mati, plafon yang bolong karena tikus, kunci gudang yang harus diganti, makanan yang expired, dan lain sebagainya.. kondisi etalase pun tidak begitu eye catching di mana penataan antara makanan dengan kebutuhan sehari-hari diletakkan bersebelahan..lalu kami pun sepakat untuk membantu Engking membereskan warung..
kami membagi tugas, saya bagian mengumulkan sampah sedangkan suami saya bagian sortir barang yang sudah expired, menata display etalase, serta mengumpulkan barang yang masih bisa diretur.. selang beberapa lama kami berjibaku, datanglah Kakak ke warung dengan niat awal ingin mengambil jajanan.. kami mencegahnya dan memberikan pemahaman bahwa sekarang keadaannya sudah berbeda, sudah tidak ada lagi yang traktir.. sekarang harus menggunakan hitungan dagang karena business is business, dan ada pegawai yang harus diberi gaji.. Alhamdulillah Kakak mengerti dan malah ikut membantu beres-beres.. saya bersyukur sekali karena Kakak memiliki kesenangan untuk beres-beres, seperti suami saya.. Dia sangat cekatan sekali membereskan meja, menyapu lantai, membantu Engking menyortir uang logam, dan lain-lain.. Subhanallah..
Hasil pengamatan saya pada cara belajar Kakak hari ini tidak terlalu banyak karena sebagian besar hari ini saya habiskan di warung untuk beres-beres.. namun dari sedikit waktu saya bersama Kakak, saya melihat bahwa keterampilan kinsestetik kakak sangat menonjol terutama saat beres-beres.. Kakak juga memiliki inisiatif ketika melihat bahwa semua sedang bekerja,, yang mana inisiatif ini kurang muncul ketika hanya mendengar bahwa semua sedang bekerja.. sehingga keterampilan kinestetik dan visual anak saya dominan terlihat pada kegiatan singkat tersebut..
#Tantangan10Hari
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunSayIIP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar