Suasana pagi di Cijulang berselimut mendung dan udara terasa agak dingin tidak seperti biasanya. Pagi ini agenda saya adalah mencuci baju walaupun rasa malas melanda karena melihat matahari tertutup awan kelabu. Setelah cucian beres agak kaget juga karena melihat Kakak masih berbaring di tempat tidurnya. Sepertinya Kakak tidur kembali setelah melaksanakan Shalat Subuh tadi. Akhirnya saya bersiap-siap untuk pergi ke pasar membantu Engking membuka toko, karena ada beberapa spot yang harus kami bongkar dan bereskan supaya terlihat lebih rapi penataannya. Kata Engking nanti siang akan ada tukang yang akan memasang televisi di toko supaya ada hiburan.
Setelah 2 jam membantu Engking di pasar, tiba-tiba Kakak datang ke toko menyapa kami dan melaporkan bahwa dia sudah mandi dan sarapan. Akhirnya Engking meminta kami untuk membantunya membuka celengan dan menghitung isinya yang ternyata berisi uang logam pecahan Rp 1,000,-. Wah, bisa nih menjadikan kegiatan ini sebagai ajang pembelajaran untuk Kakak. Oke, Kak kita hitung uang ini sampai berjumlah sepuluh buah. Lumayan juga jumlah koinnya banyak hingga mencapai nominal 2 juta lebih. Namun, terlihat dari binar matanya jika Kakak tidak terlalu menyukai aktivitas ini. Kemudian tidak berapa lama Kakak pun pamit untuk pulang ke rumah karena bosan. Saya pun mengantarnya hingga ke rumah dan ketika sampai di rumah tiba-tiba Kakak membuka kamar gudang dan melihat ada empat sepeda yang mana salah satunya adalah sepeda khusus untuk perempuan dewasa. Kakak mencoba untuk mengeluarkan sepeda tersebut dari gudang menuju garasi sendirian dan terlihat jelas dia sangat menyukai sepeda berwarna biru muda tersebut. Kakak meminta izin saya untuk mencoba sepeda tersebut berkeliling kampung. Saya pun mengizinkan dan ternyata belum jauh dari rumah tiba-tiba Kakak terjatuh dari sepeda sebab ukuran sepedanya terlalu tinggi sehingga membuat Kakak tidak bisa mengendallikan sepeda tersebut. Ada gurat kecewa di wajahnya karena merasa tidak mampu mengendarainya, namun selang beberapa menit Kakak kembali menuju gudang dan mengambil sepeda yang lainnya untuk dicoba kembali tapi setelah di cek ternyata sepeda yang kedua ini remnya tidak berfungsi.
Saya tidak tega membiarkannya mengendarai sepeda tersebut tapi saya mencoba menahan diri untuk melarangnya. Maklum Kakak biasa rutin berolahraga selama di Semarang jadi dia merasa terfasilitasi dengan adanya sepeda tersebut. Karena hari ini dia sedang tidak ingin mempelajari sesuatu maka saya memberikan kebebasan untuk Kakak bersepeda keliling kampung sembari mengenal local wisdom disini. Ternyata Kakak berkenalan dengan anak perempuan setempat yang berusia 12 tahun dan mengajaknya bersepeda dan mengajaknya untuk menginap di rumah nanti malam. Wow, Kakak selalu bisa dengan mudah mendapatkan kenalan baru dimana pun, nampaknya ini adalah kelebihannya yang mana orang bilang itu adalah SKSD (Sok Kenal Sok Dekat). Dan benarlah malam ini teman barunya yang bernama Siska itu pun datang ke rumah bersama nenek dan kakeknya untuk bermalam di rumah. Baiklah, ayo kita sambut teman baru Kakak dengan hangat...
#Tantangan10Hari
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KulianBunSayIIP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar